Halaman

Rabu, 25 Juni 2014

WARGA PALU - WASPADA BAHAYA MERKURI


Penambangan emas liar diduga sebagai sumber utama pencemaran di Sungai Poboya, Palu. 
Penambang menggunakan air raksa untuk memurnikan emas, lalu membuang limbahnya langsung ke sungai. Pemerintah seharusnya segera menguji kandungan merkuri (air raksa) dalam sungai yang selama ini dimanfaatkan sebagai bahan baku kebutuhan air minum masyarakat. Penambangan yang semula dilakukan oleh rakyat secara tradisional mulai beralih bahkan didukung para pemodal besar. Sejak 3 tahun terakhir, penambangan meluas tidak hanya di Poboya, tetapi juga di kawasan sekitarnya. Dalam penelitian yg dilakukan oleh Bapak Prof. Mapiratu, ahli kimia Untad beliau menyatakan dalam tulisannya jantung kota palu telah terserang limbah merkuri kurang lebih hampir 50% yg di akibatkan oleh penambang liar di poboya & skitarnya. Dan tdk menutup kemungkinan 5-10 thn ke depan akan lahir anak manusia dalam keadaan yg tdk sempurna yang di akibatkan pengkonsumsian air yg telah tercemar limbah merkuri yg tanpa mereka sadari. Maka sdh seharusnya pula LSM yg mengaku peduli pada lingkungn hidup berperan aktif untuk mencegah hal yg tidak kita inginkan terjadi kedepannya. 

MANA PARA AKTIVIS LINGKUNGAN YANG SELAMA INI BERSUARA SOAL PERTAMBANGAN!!!! 

BAHAYA MERKURI

MERKURI DAN DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN

Merkuri atau air raksa (Hg) merupakan golongan logam berat dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,6. Merkuri merupakan unsur yang sangat jarang dalam kerak bumi, dan relatif terkonsentrasi pada beberapa daerah vulkanik dan endapan-endapan mineral biji dari logam-logam berat. Merkuri digunakan pada berbagai aplikasi seperti amalgam gigi, sebagai fungisida, dan beberapa penggunaan industri termasuk untuk proses penambangan emas. Dari kegiatan penambangan tersebut menyebabkan tingginya konsentrasi merkuri dalam air tanah dan air permukaan pada daerah pertambangan. Elemen air raksa relatif tidak berbahaya kecuali kalau menguap dan terhirup secara langsung pada paru-paru.

Bentuk racun dari air raksa pada proses masuk pada tubuh manusia adalah methyl mercury (CH3Hg+ dan CH3-Hg-CH3) dan garam organik, partikel mercuric khlor (HgCl2). Methyl mercury dapat dibentuk oleh bakteri pada endapan dan air yang bersifat asam. Ion merkuri anorganik adalah bersifat racun akut. Elemen merkuri mempunyai waktu tinggal yang relatif pendek pada tubuh manusia tetapi persenyawaan methyl mercury tinggal pada tubuh manusia 10 kali lebih lama merkuri berbentuk metal (logam) dan menyebabkan tidak berfungsinya otak, gelisah/gugup, ginjal, dan kerusakan liver pada kelahiran (cacat lahir).

Methyl mercury terakumulasi pada rantai makanan, sebagai contoh adalah merkuri bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan mengkonsumsi ikan yang hidup pada perairan yang tercemar merkuri. Senyawa phenyl mercury (C6H5Hg+ dan C6H5-Hg-C6H5) bersifat racun moderat dengan waktu tinggal yang pendek pada tubuh tetapi senyawa ini berubah bentuk secara cepat pada lingkungan menjadi bentuk merkuri anorganik. Dari survei efek bahaya, merkuri ini adalah bersifat racun bagi semua bentuk kehidupan, dan bersifat lambat untuk dikeluarkan dari tubuh manusia. Methyl mercury beracun 50 kali lebih kuat daripada merkuri anorganik.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, kadar merkuri maksimum di dalam air adalah 0,001 mg/l.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar